rebranding facebook meta, artikel oleh Sun Media Digital Marketing Agency Bali
Berita

Rebranding Facebook Jadi Meta? Kenali 5 Fakta Menariknya

Sejak Kamis, 28 Oktober, CEO sekaligus Founder Facebook Mark Zuckerberg secara resmi mengumumkan Meta sebagai nama terbaik untuk rebranding Facebook. Apa yang mendasari hal ini? Selama 17 tahun sejak launching-nya TheFacebook, Inc.di February 2004, lalu disusul perubahan namanya menjadi Facebook, Inc. (2005–2021), apa saja fakta menarik di balik perbedaan rebranding Facebook yang mencolok dengan Meta? Simak selanjutnya dengan mengikuti artikel Sun Media Digital Marketing Agency Bali di bawah ini.

Alasan Utama Rebranding Facebook

Dalam Founder’s Letter yang dituangkan di laman about.facebook, Mark secara gamblang mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi internet merupakan salah satu faktor pendorong Meta. Misinya masih tetap sama; membuat semua orang dapat terhubung tanpa halangan jarak dan waktu dalam sebuah wadah sosial untuk berekspresi. Mengutip yang Mark bagikan dalam situs tersebut, “Ketika pertama kali memulai Facebook, awalnya kita selalu bergantung pada ketikan. Lalu muncul hp dengan kamera, dan internet menjadi condong ke visual dan penggunaan mobile. Semakin cepat koneksi yang kita dapatkan, berbagi kegiatan kini lebih mengutamakan media video. Kita telah melalui perubahan dari desktop lalu ke web lalu mobile; dari teks ke foto lalu video.”

Meta, paparnya, merupakan bagian selanjutnya dari kemajuan internet, yang lebih canggih dan kompleks dimana Anda tidak hanya sekedar mengandalkan visual untuk melihat dalam model 2D, tapi terlibat langsung di dalamnya dan turut hadir merasakan dan melampaui batasan visual yang selama ini belum secara penuh mampu membuat kita terhubung. Nantinya teknologi ini akan diproyeksikan dengan kerangka 3D yang dapat dihadirkan di dunia nyata secara real-time. Menambahkan dari sebuah sesi wawancara di The Verge, Mark menerangkan bahwasannya alasan rebranding Facebook utamanya, karena nama Facebook sendiri belum mampu untuk merepresentasikan visi dari Beliau.

Orang-orang mengecap Facebook sebagai platform media sosial yang menurut Mark tidak mewakili citra company yang ingin ditampilkan laki-laki berusia 37 tahun itu. “Kami adalah sebuah perusahaan yang membangun teknologi untuk membantu menghubungkan para user.”

Konsep Metaverse Bukan Hal Baru

Mark sangat percaya diri bahwa penerapan teknologi metaverse dalam ranah sosial akan menjadi terobosan paling mutakhir dalam sejarah internet seluler, “Saya rasa, kita dasarnya bergerak sebagai Facebook di awal lalu menjadi pelopor berkembangnya metaverse.” Namun, konsep metaverse sendiri telah ada sejak lama. Meta juga terispirasi dari sebuah novel berjudul Snow Crash yang terbit di tahun 1990-an. Novel tersebut menceritakan bagaimana orang-orang melarikan diri dalam dunia nyata yang kejam (dystopia) menuju dunia virtual. Adaptasi yang ingin dibawa Zuckerberg adalah menjadikan metaverse sebagai suatu konsep dunia impian (utopia) yang juga membuka kemungkinan pada perkembangan ekonomi khususnya dalam pemesanan produk dan layanan virtual.

“I think we’re basically moving from being Facebook first as a company to being metaverse first,”

Citra Rebranding Facebook yang Digadang-gadangkan Terburu-Buru

Hal ini pun telah diterka Zuckeberg; bahwa timing rebranding Facebook sendiri akan menuai kontroversi. Salah satunya adalah dari para pembuat regulasi dan regulator global yang melakukan pengawasan ketat untuk mengendalikan market power yang luar biasa oleh Meta, keputusan algoritmik, dan skema apabila terjadi pelanggaran oleh pihak Facebook. Ide metaverse sendiri beberapa tahun belakangan sedang sangat ‘happening’ di kalangan investor dan menurut pendiri Metaverse Somnium Space di tahun 2017, Artur Sychov, terkesan terburu-buru  seolah memaksakan agar ikut mencuri perhatian para investor kelas atas tersebut. Rebranding Facebook sesungguhnya telah terpikirkan sejak 2012 dan 2014, saat Mark membeli Whatsapp dan Instagram namun baru terealisasikan di awal tahun 2021.

“Saya rasa banyak kebingungan dan kecanggungan yang tejadi karena suatu kami menaungi beberapa brand media sosial.” Setelah sebelumnya, insiden kebocoran dokumen internal oleh seorang mantan pegawai Facebook Frances Haugen kepada pejabat pemerintahan dan berbagai outlet media, terbitnya Meta disangka untuk menutupi citra buruk Facebook yang dicap kepada platform sosial tersebut. Namun, Mark telah menyangkalnya bahwa rebranding Facebook tidak ada hubungannya dengan hal tersebut.

Impian yang Ingin Dicapai Mark dengan Rebranding Facebook Meta

Terdapat 1 aspek yang ditekankan dalam teknologi yang ingin dikembangkan Meta, yaitu Presence atau kehadiran. Mengamati fenomena banyaknya waktu yang kita habiskan di depan layar, fokus yang ingin dicapai Mark adalah membangun teknologi yang memungkinkan waktu yang kita habiskan tersebut  menjadi lebih baik dan bermakna.

Dalam surat yang Beliau tuangkan di about.fb, Mark melihat banyak keindahan yang mampu diwujudkan teknologi metaverse di masa mendatang diantaranya:

Teknologi Teleportasi dengan Hologram yang Ramah Lingkungan

Membuka kesempatan bagi Anda fokus menggunakan waktu sebanyak-banyaknya untuk hal-hal penting, kedepannya Anda bisa beteleportasi secara virtual dan benda-benda fisik akan tampil dalam bentuk hologram atau avatar saat kegiatan kumpul dengan keluarga, rekan kerja, bermain permainan papan, tenis, atau bahkan berpergian menonton konser bersama teman antar benua dalam hitungan detik, tanpa harus terlibat macet yang berarti mengurangi intensitas karbondioksida.

Fitur Home Space Spesial untuk Pengguna Oculus

Facebook telah mengumumkan fitur home space yang dikategorikan diantaranya Horizon Home, Horizon Workrooms, Horizon Venues yang dirancang secara virtual dan nantinya dapat dikreasikan  untuk memberikan ruang sosial yang memberikan Anda privasi untuk Anda maupun orang-orang yang Anda undang beraktivitas di dalamnya. Nantinya, para pengguna dapat saling mengunjungi satu sama lain untuk berpesta, melakukan pertemuan internal untuk urusan pekerjaan, berolahraga bersama, bermain game, dan menonton video bersama, dan berbagai kegiatan sosial lainnya dengan undangan.

Pengembangan Dunia Metaverse Tidak Hanya Terbatas Pada Meta

Teknologi hologram dan avatar yang dibuat para kreator dan developer dari seluruh dunia menjadi kunci dalam Meta. Mark percaya bahwa teknologi hologram memungkinkan kegiatan interaksi menjadi lebih terasa nyata dan dinamis. Di masa depan, satu-satunya yang menghalangi Anda hanyalah seberapa jauh kreativitas dapat membawa Anda. Item digital oleh para visioner ini akan dapat dioperasikan dan dikomersilkan sehingga membuka lapangan pekerjaan kreatif yang lebih luas. Ekosistem yang diusahakan dalam Meta adalah membuat lingkungan yang produktif untuk memberikan ruang kepada konsumen sebagai kreator di saat yang bersamaan.

Rebranding Facebook, Meta Menghadirkan Konsep Metaverse dalam Kehidupan Nyata

Teknologi hologram Meta disambut antusias para penggiat dunia digital. Beberapa pun masih mempertanyakan apakah mungkin mewujudkan hal tersebut. Namun tool untuk menghadirkan teknologi virtual reality, augmented reality, dan kacamata pintar Meta sudah tersedia. Mark mengatakan bahwa rencananya device tersebut akan disubsidikan dan dikomersilkan agar dapat diakses semua orang. Untuk mendukung para kreator dan developer, Meta juga menawarkan fitur dan training untuk kreator dengan harga terjangkau demi memaksimalkan pengembangan ekonomi kreatif secara keseluruhan. Demo Meta dalam konferensi Connect akan diadakan secara tahunan untuk memperlihatkan progress pengalaman metaverse dari penerapannya di bidang sosial, hiburan, gaming, olahraga, pekerjaan, pendidikan, dan perdagangan.

Tantangan Meta: Memaksimalkan Dasar-Dasar Metaverse

8 dasar-dasar Metaverse yang di awal tahun hingga kedepannya diprioritaskan Mark Zuckerberg dan Team Meta seperti yang disebutkan dalam video keynote mencakup: presence, avatar, home space, teleporting, interoperability, privacy and safety, virtual goods, dan natural interfaces.

Dengan situasi Anda dapat hadir (presence) secara 3D dengan teleportasi (teleporting) dari 1 platform ke platform lainnya melalui teknologi hologram maupun penggunaan avatar. Privasi dan keamanan (privacy and safety) merupakan hal yang dimatangkan dalam konsep metaverse sejak hari pertama. Hal ini seperti pengenalan fitur home space. Undangan diperlukan untuk masuk ke Home pengguna yang dapat mencakup: Horizon Home, Horizon World, Horizon Workrooms, dan Horizon Venues dikategorikan sesuai fungsi sosialnya. Item virtual (virtual goods) juga nantinya bukan hanya sekedar item dekorasi 3D biasa namun dapat dioperasikan (interoperability), dan memiliki interface alami (natural interfaces) yang dapat diakses dari mobile devices. Menyempurnakan ekosistem kompleks metaverse seperti ini akan menjadi suatu tantangan terbesar Meta namun bukan berarti tidak mungkin.

Bagaimana Tanggapan Anda tentang Rebranding Facebook, Meta?

Perubahan ini tidak hanya akan mengubah perspektif kita terkait penggunaan internet seluler dalam ranah sosial namun menjalar juga adaptasinya ke aspek lifestyle, aspek komersil, hingga pemasaran lho di masa depan. Bisakah Anda bayangkan kini sebelum memutuskan belanja online Anda dapat memiliki pengalaman melihat dan menggunakan produk tersebut dengan teknologi VR? Seberapa signifikan nantinya perubahan tersebut? Apakah lebih besar dampak positif atau negatifnya? Meski jawaban dari segala pertanyaan di atas masih menjadi suatu misteri, namun, satu hal yang nyata dan pasti kita ketahui adalah perubahan memiliki nilai yang kekal dan hakiki.