{"id":2846,"date":"2019-07-16T09:29:09","date_gmt":"2019-07-16T09:29:09","guid":{"rendered":"https:\/\/www.sunmedia.co.id\/?p=2846"},"modified":"2021-10-26T13:08:07","modified_gmt":"2021-10-26T06:08:07","slug":"strategi-pemasaran-ini-bantu-umkm-go-international","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/sunmedia.co.id\/blog\/strategi-pemasaran-ini-bantu-umkm-go-international\/","title":{"rendered":"Strategi Pemasaran Ini Bantu UMKM Go International"},"content":{"rendered":"

Keterbukaan akses pasar global berpengaruh pada iklim usaha di Indonesia. Peluang usaha baru<\/u> pun bermunculan. Seperti yang dialami oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Perkembangan UMKM di Indonesia berkontribusi sebesar 60 persen dalam pertumbuhan ekonomi nasional.<\/p>\n

Selain memerlukan modal minim, UMKM terbukti tangguh menghadapi persaingan global. Buktinya, banyak pelakunya yang mampu menembus pasar internasional. Schmiley Mo misalnya, produk fashion berbasis UMKM ini terkenal di Inggris.<\/p>\n

Mungkin banyak dari kita yang belum mengenal brand ini. Schmiley Mo<\/a> merupakan brand fashion yang didirikan oleh pengusaha asal Indonesia bernama Dina Rikasari. Produk yang menerapkan fashion design<\/u> untuk kaum urban modern ini bahkan sudah dipamerkan di Pure London, Olympia, sebuah ajang fashion ternama dunia.<\/p>\n

Hal serupa juga dialami oleh Ghendis Bag, produk berupa tas berbahan eceng gondok ini berhasil menembus pasar Jepang dan Amerika Serikat. Produk ini diciptakan oleh seorang dokter gigi, Ferry Yuliana. Siapa sangka, berkat tangan dinginnya, eceng gondok yang dianggap sebagai tanaman hama dapat mendatangkan keuntungan.<\/p>\n

Jadi jangan menganggap remeh sektor usaha ini, karena jika ditunjang oleh digital strategy <\/strong>yang tepat, produk UMKM berpeluang besar go international. Berikut sejumlah strategi yang bisa diterapkan :<\/p>\n

Contents<\/p>